Demo nampaknya akan cukup mengkhawatirkan pengguna jalan. Meski daerah yang akan dilalui pendemo sudah jelas, ada kemungkinan Anda tidak bisa menghindari kerumunan massa ketika sedang berkendara. 12

Sebelum panik dengan apa yang harus dilakukan dan untuk menghindari kemungkinan kericuhan, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan, seperti dilansir dari Worldnomads, Jumat (4/11/2016),

  • 1. Jangan pernah menembus kerumunan massa.
  • 2. Jika Anda menemukan diri Anda di jalur kerumunan, bawa kendaraan mundur atau berbalik dan pergi dengan tenang.
  • 3. Jika Anda tidak dapat menjauhi kerumunan, parkirkan mobil, lalu tinggalkan mobil dalam keadaan terkunci dan berlindung daerah yang lebih aman.
  • 4. Jika Anda tidak punya waktu untuk menghindar dan keluar, berhentilah dan matikan kendaraan. Kunci pintu dan tetap tenang tanpa menunjukkan permusuhan atau amarah.

Waspadai Dampak Stres karena Kemacetan Demo

otomotifnet
otomotifnet.com

Salah satu dampak Demo adalah kemacetan di beberapa lokasi, Hal ini berisiko menimbulkan stres bagi pengendara yang berdampak negatif. Kemacetan seperti menjadi situasi yang kompetitif untuk mencari jalan keluar. Situasi ini justru memicu tindakan agresif dam kompetitif dalam diri kita. Seperti yang diungkapkan oleh David Strayer -seorang profesor psikologi di University of Utah, perilaku agresif yang muncul bisa menimbulkan implikasi penyakit kardiovaskular. Dalam sebuah percobaan, Strayer dan rekannya membuat sebuah simulasi, di mana mereka dikondisikan telat menghadiri meeting dan ada insentif finansial untuk mereka yang datang sebelum orang lain datang.  Terdapat satu grup yang berkendara dengan kelajuan tinggi. Sedangkan kelompok lain diberitahukan, mereka hanya memiliki batas waktu yang sdikit. Penelitian menunjukkan, banyak pria dibandingkan wanita yang berkendara secara agresif. Bahkan, mereka memiliki tekanan darah tinggi saat berada di bawah tekanan akibat kepadatan lalu lintas. Strayer menambahkan, tekanan yang terjadi secara umum dapat membentuk perilaku agresif. “Dalam studi simulator yang telah kami lakukan, para partisipan benar-benar mengemudi dengan agresif dan membunyikan klakson mereka,” ungkap Strayer. Mereka hanya berkendara di sebuah simulator komputer. Dalam sebuah studi American Journal of Preventive Medicine 2012, menemukan orang-orang yang kerap berkendara cenderung memiliki tekanan darah tinggi, begitu juga dengan indeks massa tubuhnya. Semakin jauh perjalanan seseorang saat berkendara, semakin minim aktivitas fisik yang dilakukannya. Bila Anda berkendara baik pergi dan pulang kerja, para ahli menyarankan untuk menghindari jam kemacetan. Setidaknya, Anda bisa meluangkan waktu bersantai sejenak saat selesai bekerja di kantor sekira 30 – 40 menit sambil menunggu kemacetan berakhir. Demikian dikutip dari CNN, Jumat (4/11/2016).

4 Tips Meredakan Stres Akibat Kemacetan Demo

KEMACETAN Demo bisa menimbulkan stres pada seseorang di jalan, terutama pulang kerja. Tapi, ada cara meredakan stres di tengah kemacetan Demo. Berikut tips untuk mengatasi stres saat macet, dikutip dari Pschologytoday, Jumat (4/11/2016).

Tarik napas dalam

Tenangkan pikiran dan buat diri Anda rileks. Tarik napas dalam, hembuskan secara perlahan. naf Ulangi beberapa kali, teknik sederhana ini dapat Anda lakukan di belakang kemudi sambil menghadapi kemacetan,

Nikmati lagu favorit

Selamat datang di ranah kemacetan, jangan biarkan pikiran Anda dilanda stres karena banyak mobil yang mengantre di depan dan di samping mobil Anda. play-the-music Jangan lupa, pasang lagu favorit atau radio favorit Anda, lalu menyanyilah.

Mengurangi reaksi marah

Anda bisa saja jengkel di tengah kemacetan menghadapi perilaku pengemudi lain yang seenaknya menyelak di tengah kemacetan. Tenang, jangan terbawa emosi. Anda perlu mengalihkan pikiran Anda ke hal lainnya. Memang, di tengah kemacetan emosi seseorang mudah terpancing.

Tersenyumlah

Meski jalanan tersendat. Cobalah redakan stres dengan menarik kedua bibir Anda dan membentuk senyuman. Walau terpaksa, cara ini bisa meredakan Anda dari stres. Pikirkan hal lucu dan tertawalah, biarkan tubuh mengurangi respons atas emosi Anda.

sumber : okezone.com

(hel)