Memiliki mobil pribadi menjadi idaman bagi sebagian masyarakat. Menggapai impian itu makin mudah karena ada fasilitas membeli mobil bekas secara kredit. Baik yang ditawarkan oleh bank maupun perusahaan pembiayaan/leasing.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda membeli mobil secara kredit. Diusahakan tidak langsung tergiur bunga cicilan ringan yang ditawarkan oleh bank atau leasing tanpa tahu pembayaran di belakang. Jika itu terjadi, konsumen kerap kecewa dengan total pembiayaan besar yang harus dikeluarkan.
Hal pertama yang harus diperhatikan jika ingin membeli mobil secara kredit adalah suku bunga. Setidaknya itu yang ditegaskan Deputy Director Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BCA, Herry M. Somantri saat berbincang dengan Metrotvnews.com, di Tangerang, beberapa waktu lalu.
Ketika bank atau leasing memasang iklan bunga, konsumen harus mengetahui isi suku bunga tersebut dan bentuk strukturnya. Peraturan Bank Indonesia yang tercantum dalam Surat Edaran Ekstern Nomor 14/10/DPNP menetapkan uang muka minimal 30 persen untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat non produktif.
“Kedua adalah provisi yang ditawarkan bank atau leasing. Provisi merupakan biaya kompensasi akibat adanya pengajuan kredit. Ketiga, konsumen harus memperhatikan biaya administrasi dari setiap bank atau leasing,” tegas Herry.
“Keempat, perhatikan mengenai pembebanan biaya asuransi. Ini akan menetukan jenis asuransi yang akan Anda beli, yaitu all risk atau total lost only (TLO),” tambahnya.
Terakhir, adalah membandingkan credit protection yang ditawarkan setiap bank atau leasing. Credit protection merupakan perlindungan kredit bagi nasabah. Apabila nasabah meninggal, kendaraan idaman akan tetap menjadi milik keluarga dan utang dianggap lunas.
sumber: otomotif.metrotvnews.com
